Krisis Air di Pangandaran dan Dampaknya pada Wisata
SUMEDANG,- Peneliti Fakultas Teknik Geologi (FTG) Universitas Padjadjaran (Unpad) mengungkapkan masalah krisis air yang terjadi di beberapa kawasan wisata di Jawa Barat, termasuk Pangandaran. Menurut peneliti FTG Unpad, Sapari Dwi Hadian, Pangandaran yang terkenal dengan wisata air kini tengah menghadapi defisit air akibat penurunan curah hujan yang signifikan. “Curah hujan Pangandaran dalam lima tahun terakhir, tahun lalu lebih dari 3.500 mm/tahun, namun tahun ini turun menjadi kurang dari 1.500 mm/tahun. Artinya, terjadi defisit air yang serius,” ujar Sapari dalam rilisnya pada Sabtu (22/2/2025).
Baca Juga : https://iklangratis.org/2025/01/24/wisata-yang-bisa-meningkatkan-pikiran-dan-gairah-hidup-menemukan-kedamaian-dan-semangat-baru/
Dampak Defisit Air pada Wisata Alam
Fenomena defisit air ini dapat mempengaruhi kelangsungan kegiatan wisata alam, seperti body rafting, yang sangat populer di Pangandaran. Untuk mengatasi hal ini, tim Sapari melakukan riset pengembangan inovasi teknologi untuk konservasi sumber daya air tanah. Salah satu solusi yang dicoba adalah membendung sungai agar debit air dapat meningkat kembali, sehingga dapat mengalirkan air yang cukup untuk kegiatan wisata.
Baca Juga : https://iklangratis.org/2025/01/31/wisata-viral-destinasi-yang-sedang-hits-dan-wajib-dikunjungi/
Tantangan Pengelolaan Kawasan Wisata dengan Over Kapasitas
Sapari juga mengingatkan tentang pentingnya kalkulasi kapasitas wisatawan yang tepat oleh pengelola kawasan wisata. Over kapasitas pengunjung dapat meningkatkan permintaan air bersih secara drastis, yang berisiko menyebabkan intrusi air laut. “Jika kapasitas terlalu besar, kebutuhan air bersih akan sangat tinggi dan ini bisa menambah resiko terhadap kualitas air yang ada,” jelasnya.
Mengembangkan Potensi Air Tanah dan Sungai Bawah Tanah
Selain itu, Pangandaran juga tengah didorong untuk mengembangkan potensi kawasan batuan karst dan sungai bawah tanah sebagai destinasi wisata baru. “Sungai bawah tanah adalah potensi besar yang belum banyak digali, dan ini bisa menjadi alternatif sumber air maupun objek wisata minat khusus,” kata Sapari. Konsep ini diharapkan dapat memperkaya daya tarik wisata Pangandaran, yang selama ini lebih dikenal dengan pantainya.
Baca Juga : https://iklangratis.org/2025/01/29/wisata-kamboja-keajaiban-angkor-wat-dan-pesona-budaya-yang-tak-terlupakan/
Inovasi Teknologi untuk Solusi Krisis Air di Geopark dan Kawasan Wisata
Beberapa daerah lain di Jawa Barat, seperti Sumedang dan Ciletuh, Sukabumi, juga menjadi fokus riset tim FTG Unpad. Kebanyakan kawasan ini mengalami masalah serupa, yaitu terbatasnya pasokan air bersih, terutama di area yang memiliki potensi wisata geologi tinggi, seperti Geopark. Sapari menambahkan, untuk mengatasi masalah di kawasan Geopark, timnya berusaha memanfaatkan sumber air dari gua dengan membuat sistem drainase atau pipanisasi ke fasilitas umum, seperti balai warga atau musala.
Baca Juga : https://iklangratis.org/2025/01/28/menjelajahi-keindahan-sintra-wisata-must-visit-di-portugal/
Filter Air dan Teknologi Tepat Guna untuk Krisis Air
Inovasi filter air bersih berbasis motor juga sedang dikembangkan, terutama di kawasan Geopark yang sering menghadapi krisis air saat musim hujan, karena keruhnya sumber air. Tim riset ini merancang sistem penyaringan menggunakan bahan-bahan alami seperti karbon aktif, pasir aktif, dan batuan zeolit untuk menjaga kelancaran distribusi air bersih.
Selain itu, tim juga berupaya mengembangkan teknologi yang memungkinkan masyarakat untuk mengolah air payau menjadi air bersih yang bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga : https://iklangratis.org/2025/01/26/destinasi-wisata-trending-2025-temukan-keindahan-yang-menyegarkan-jiwa/
Penemuan Fosil Gigi Hewan Purba di Pangandaran
Selama penelitian, tim riset juga menemukan potensi geologi lainnya, seperti penemuan fosil gigi hewan purba Megalodon di Desa Selasari, Kabupaten Pangandaran. Penemuan ini sedang dalam tahap penelitian lebih lanjut untuk memahami kaitannya dengan pembentukan Pulau Jawa dan potensi geologi kawasan tersebut.
Baca Juga : https://iklangratis.org/2025/01/25/menikmati-keindahan-pantai-tarkwa-bay-di-lagos-nigeria/
Inovasi Pengelolaan Air untuk Kota Besar dan Industri
Sapari juga menambahkan bahwa penelitian tentang pemetaan air tanah tidak hanya berfokus pada kawasan wisata, tetapi juga akan menyasar kebutuhan air di permukiman kota besar dan industri. Kota besar, yang semakin berkembang pesat, akan menghadapi defisit air bersih. Oleh karena itu, tim Unpad juga tengah mendalami teknologi inovasi yang dapat mengatasi kontaminasi limbah bahan berbahaya (B3) terhadap sumber air bersih di kawasan industri.
Baca Juga : https://iklangratis.org/2025/01/13/wisata-santorini-keindahan-pulau-yunani-yang-memikat/
Kesimpulan
Masalah krisis air di Pangandaran dan kawasan wisata di Jawa Barat menunjukkan perlunya pendekatan inovatif untuk mengelola sumber daya air. Dengan riset dan teknologi yang dikembangkan oleh tim FTG Unpad, diharapkan dapat tercipta solusi berkelanjutan untuk menjaga pasokan air bersih yang dibutuhkan oleh kawasan wisata dan permukiman di wilayah tersebut.