Singapura merupakan salah satu negara tujuan favorit wisatawan asal Indonesia untuk berlibur. Selain dekat dan mudah diakses, negara ini kerap inovatif dan terus mengembangkan destinasi wisatanya.
Karenanya, sederet pengalaman baru kerap ditawarkan bagi wisatawan yang datang ke sana. Hal inilah yang jadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Negeri Merlion tersebut.
Bahkan, pandemi Covid-19 yang melanda sejak awal 2020, tidak menghentikan Singapura untuk mengembangkan dan menambah destinasi wisata. Padahal kala itu, bidang pariwisata hampir lumpuh dan mesti ditangguhkan demi mencegah penyebaran virus corona. Wisatawan Indonesia pun untuk sementara belum bisa mengunjunginya.
Siapa sangka, momen itu dijadikan Singapura untuk menata ulang (re-design) destinasi wisata dan berubah menjadi sesuatu yang tak terbayangkan dari sebelumnya.
Kini, berbagai tempat wisata di Singapura berevolusi menjadi lebih canggih dengan menerapkan berbagai inovasi dan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Saat pintu bagi wisatawan sudah kembali dibuka, Singapura siap dengan pengalaman dan deretan obyek wisata yang serbabaru.
Lalu, seperti apa wajah baru destinasi wisata Singapura di era new normal dan pengalaman apa saja yang ditawarkan untuk wisatawan? Berikut Kompas.com rangkumkan obyek wisata yang bisa hidupkan kembali impianmu jalan-jalan ke Singapura lewat konsep baru.
Pengalaman baru
Untuk memanjakan para pelancong, Singapura menawarkan pengalaman baru lewat sejumlah destinasi.
Obyek wisata pertama adalah Museum of Ice Cream (MOIC). Pencinta es krim tentu tak akan melewatkan tempat wisata satu ini.
Sesuai namanya, tempat wisata yang dibuka pada Agustus 2021 tersebut dibalut dengan nuansa pastel khas warna es krim. Dibangun di atas lahan seluas 60.000 kaki persegi, destinasi tersebut berlokasi di kawasan Dempsey Hill.
Untuk diketahui, MOIC juga dapat ditemukan di Amerika Serikat (AS), tepatnya di New York dan Austin, Texas. MOIC di Singapura memiliki 14 instalasi seni interaktif yang dapat membuat wisatawan seakan berada di negeri es krim.
Salah satu spot menarik di MOIC adalah “Dragon Playground”, yakni hutan yang berwarna merah muda dan kuning dengan 10.000 replika pisang. Penggemar es krim bisa menikmati kolam raksasa atau sprinkle pool MOIC yang mirip kolam mandi bola tapi berisi sprinkle atau taburan topping es krim warna-warni.
Keseluruhan instalasi di MOIC Singapura dapat dijelajahi dengan durasi 60 hingga 90 menit. Sambil menyusuri MOIC dengan pemandu, wisatawan bisa menikmati lima suguhan es krim.
Adapun tiket masuk MOIC dibanderol mulai dari 38 dollar Singapura (SGD).
Tujuan wisata anyar kedua yang wajib dimasukkan dalam bucket list adalah Grand Hyatt x Kydra yang mengusung konsep wellness staycation.
Di tempat wisata ini, pengunjung bisa memanjakan diri selama dua malam di kamar grand deluxe Grand Hyatt Singapore, lengkap dengan berbagai program yang ditawarkan. Mulai dari sesi kebugaran, Tai Chi, terapi penyembuhan, perawatan tubuh, yoga, hingga program makan sehat.
Pengalaman baru dalam berwisata juga disediakan Changi Airport melalui Changi Experience Studio. Cari pengalaman baru menjadi bagian dari tim keamanan bandara bisa jadi pilihan yang menyenangkan bagi Anda.
The Changi Experience Studio adalah ruang pengalaman virtual interaktif yang akan membawa pengunjung melewati masa lalu, masa kini, dan masa depan Bandara Changi. Wahana wisata ini beroperasi pada pertengahan 2019.
Selain itu, pengunjung dapat melihat semua kegiatan dan operasional Bandara Changi dari balik layar. Dengan lebih dari 20 touchpoint berbeda, Changi Experience Studio menayangkan berbagai proyeksi luar biasa dan permainan seru. Changi Experience Studio akan mengungkapkan fakta dan rahasia menarik di balik kehadiran bandara kelas dunia ini.
Obyek wisata terbaru Singapura lainnya yang wajib disambangi antara lain, Slingshot, HydroDash, Adidas Singapore flagship di VivoCity, Oasia Resort Sentosa, Parkroyal Collection Marina Bay, Hall of Fame Kampong Gelam, LEGO Certified Store, hingga Panerai di ION Orchard.
Wisata anti-mainstream
Jika berlibur ke Singapura, tak ada salahnya Anda mengunjungi destinasi wisata yang indah tetapi jarang didatangi wisatawan. Ini bisa jadi pengalaman liburan lebih anti-mainstream.
Sebut saja Sungei Buloh Wetland Reserve. Kawasan ekologi ini menjadi rumah bagi sebagian bakau terlangka di dunia, dataran lumpur, rawa, dan hutan.
Terletak di timur laut Singapura, Sungei Buloh Wetland Reserve merupakan titik perhentian bagi burung yang bermigrasi, seperti burung cerek kenyut (pacific golden plover) dan burung kedidi dada merah (asian dowitcher). Selain itu, terdapat spesies burung lokal lainnya, seperti kuntul, raja udang, dan merpati buah.
Karena itu, tak heran bila cagar alam yang terbentang lebih dari 200 hektare (ha) tersebut diklaim sebagai salah satu situs penting di dunia.
Obyek wisata yang tak kalah menarik untuk dieksplorasi adalah Hay Dairies. Satu-satunya peternakan kambing di Singapura yang dibangun sejak 1988 itu memiliki lebih dari 800 kambing ras campuran asal Minnesota, AS.
Anda dan anggota keluarga dapat masuk ke Hay Dairies secara gratis. Para pemandu di peternakan ini siap menemani wisatawan untuk melihat langsung kehidupan di sana, mulai dari memberi makan hingga ikut memerah susu kambing.
Tak hanya itu, pelancong juga bisa melihat sendiri beragam teknologi yang dipakai di peternakan itu untuk menghasilkan susu kambing murni segar dalam kemasan.
Tempat wisata anti–mainstream lainnya yang dapat Anda kunjungi adalah Adventure Cove Waterpark and Dolphin Island, Jurong Lake Gardens, Sembawang Hot Spring Park, WoonHung, Our Barehands, serta The ArtScience Museum.
Satu lagi, meski sudah populer, Gardens by The Bay (GBTB) juga tidak boleh dilewatkan. Sebab, taman kota dengan luas 101 ha yang dirancang khusus dengan pertimbangan kelestarian lingkungan ini memiliki fitur-fitur wisata baru yang sayang untuk dilewatkan.
Pengalaman tak terduga
Untuk memperoleh pengalaman tak terduga, Anda bisa menjajal destinasi wisata kuliner di Singapura. Seperti diketahui, Singapura merupakan melting-pot berbagai etnis.
Hal tersebut membuat Singapura kaya akan kuliner. Anda dapat menjajal ragam kuliner dengan harga murah, tetapi tidak murahan. Sejumlah tempat bahkan telah mengantongi predikat Michelin Star.
Misalnya, Newton Food Center yang jadi salah satu lokasi syuting film Crazy Rich Asians. Di sini terdapat jajanan R&B Express yang termasuk dalam daftar rekomendasi Michelin Guide. Keistimewaan kuliner di sana ada pada sambal bawang yang dicampur dengan jeruk kalamansi.
Selain itu, ada Guan Kee Grilled Seafood yang menjual aneka makanan boga bahari yang sangat menggugah selera. Menu yang patut dicoba, yaitu Hup Kee Oyster Omelet dan Scallop Egg Omelet. Ada pula Bee Heng Popiah yang menjual lumpia Singapura tanpa digoreng.
Pengalaman serupa juga bisa dirasakan saat mencicipi kuliner di Royal Albatross, yakni satu-satunya kapal tradisional bertiang tinggi dan mewah di Asia, lengkap dengan 22 layar dan 4 tiang yang khas.
Kapal mewah itu akan membawa wisatawan ke sebuah pengalaman kuliner sekaligus liburan yang menakjubkan. Wisatawan dijamin akan mendapatkan pengalaman tak terlupakan begitu menyantap hidangan yang ditawarkan di sini.
Ketika bersantap di atas Royal Albatross, Anda bisa menikmati pemandangan laut yang indah dengan menikmati menu lezat, yaitu sundried tomato yang disandingkan dengan multi-grain bread, smoke salmon roulade, oven roasted marinated lamb leg slice, dan chocolate banana dome.
Selain kuliner, pengalaman liburan tak terduga yang tak boleh dilewatkan adalah Jewel Changi Airport. Destinasi satu ini menjadi rumah bagi 2.000 tanaman dari 120 spesies yang berasal dari berbagai benua, seperti Asia, Australia, Amerika, dan Eropa.
Saat berada di Jewel Changi Airport, pengunjung serasa memasuki hutan. Pasalnya, pepohonan di tempat ini ditanam dan disusun sedemikian rupa sehingga menyuguhkan pemandangan yang menawan.
Adapun salah satu bintang utama Jewel Changi adalah HSBC Water Vortex. Air terjun dengan tinggi 40 meter ini mendapat predikat sebagai air terjun indoor tertinggi di dunia.
Untuk diketahui, air terjun tersebut mengalirkan air dari langit-langit kaca sampai ke ruang bawah tanah. Menariknya, HSBC Water Vortex menggunakan teknologi khusus untuk memantulkan sinar matahari. Dengan begitu, pengunjung bisa menikmati efek pelangi.
Sebagai informasi, air yang mengalir di HSBC Water Vortex berasal dari air hujan yang didaur ulang. Aliran air dari HSBC Water Vortex dikumpulkan di lantai dasar, kemudian digunakan kembali untuk menyiram tanaman di sekitarnya.
Selain HSBC Water Vortex, Jewel Changi Airport juga punya deretan atraksi dan tempat menarik lain, mulai dari Shiseido Forest Valley, yakni hutan buatan yang mengelilingi Water Vortex hingga arena bermain untuk anak dan dewasa, seperti Manulife Walking Nets, Bouncing Nets, Hedge Maze, Mirror Maze, dan Discovery Slides.
Selain destinasi wisata tadi, jangan lupa menyambangi tempat menarik lainnya, seperti Haw Par Villa Cultural Park dan Street Art Mural Singapura karya Didier Jaba Mathieu, Sheryo x The Yok and Oak. Mural-mural sarat seni ini mudah ditemukan di setiap fasad bar dan pertokoan di sepanjang Haji Lane.
Sarat teknologi
Pengalaman liburan baru juga bisa didapat dari beberapa destinasi wisata lama yang bertransformasi semakin canggih menjadi sarat inovasi dan teknologi. Misalnya, Marina Bay Sands Hybrid Studio.
Pada Agustus 2020, Marina Bay Sands meluncurkan Mixed Reality (MR) Hybrid Broadcast Studio di Sands Expo and Convention Centre. Teknologi ini mengintegrasikan dunia virtual dan fisik untuk membuat presentasi yang imersif dan interaktif bagi wisatawan.
Digabungkan dengan panggung tiga dimensi, teknologi MR memungkinkan presenter untuk menjalin interaksi yang lebih erat dengan audiens sehingga pertunjukan terasa lebih nyata.
Tak hanya Marina Bay Sands, Singapore Flyer Time Capsule juga bermetamorfosis menjadi ruang pameran interaktif dan edukatif. Di Singapore Flyer Time Capsule, wisatawan dapat belajar sejarah Negeri Singa dengan cara yang menarik.
Dengan memadukan seni digital yang memukau, game interaktif, dan spot-spot instagramable, wisata edukasi Time Capsule tak akan membuat pengunjung merasa bosan. Di Time Capsule, pengunjung seolah diajak melewati lorong waktu yang menceritakan perkembangan Singapura dari 700 tahun lalu hingga masa kini.
Di lantai pertama Time Capsule, pengunjung akan disuguhkan sejarah panjang Singapura. Sementara itu, lantai dua menghadirkan suasana Singapura masa kini. Menjajal seluruh atraksi tersebut memakan waktu sekitar 45 menit.
Karena punya beragam wahana edukatif, Singapore Flyer-Time Capsule cocok dijadikan tujuan wisata keluarga. Tak hanya belajar sejarah, wisatawan bakal dimanjakan dengan pengalaman visual yang menakjubkan.
Obyek wisata di Singapura yang juga bertransformasi adalah National Gallery. Museum ini memanfaatkan teknologi pintar untuk meningkatkan produktivitas kerja dan pengalaman baru bagi pengunjung.
Mulai dari panduan virtual mandiri, sistem penjualan otomatis, hingga pameran tiga dimensi (3D) interaktif tersedia di National Gallery. Terlebih selama pandemi, teknologi tersebut dapat meningkatkan aksesibilitas pengunjung dengan lembaga budaya tersebut secara online dan phygital (sinergi fisik dan digital).
Selain itu, ada pula tur audio mandiri, pemandu wisata pameran robot Temi, serta sistem pembelian tiket secara online.
Deretan wisata Singapura yang juga telah bertransformasi secara digital di antaranya adalah Airbnb Singapore virtual Trips, Ecolab’s Smartpower Program, Hybrid Business Models, serta Crazy and Rich Singapore Online Virtual Tour X Airbnb.
Nah, itulah empat kategori destinasi wisata yang bisa disambangi saat berpelesir ke Singapura. Soal kesehatan, keamanan, dan kebersihan di era new normal, kamu tak perlu khawatir. Pasalnya, perusahaan di sektor pariwisata di Singapura telah tersertifikasi SG Clean.
SG Clean merupakan tanda keunggulan nasional untuk menunjukkan bahwa pelaku usaha telah mematuhi standar tinggi kebersihan lingkungan publik di tempat mereka.
Untuk mendapatkan sertifikasi dari lembaga terkait, perusahaan harus memenuhi persyaratan yang ada untuk setiap sektor. Beberapa di antaranya adalah penunjukan manajer SG Clean untuk memeriksa praktik perusahaan.
Selanjutnya, mereka harus memantau kesehatan karyawan dan memastikan penyemprotan disinfektan yang dilakukan secara rutin.
Adapun sertifikasi yang didapat berupa sebuah logo SG Clean berwarna hijau yang terpampang di fasad bangunan. Dengan begitu, liburan ke Singapura tetap aman, nyaman, dan menyenangkan bagi para pengunjung.
Meski begitu, menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama liburan di Singapura adalah hal penting. Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk senantiasa mematuhi prokes yang berlaku, yaitu memakai masker, tidak berkerumun lebih dari 8 orang, menjaga jarak aman satu meter, serta menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan secara teratur.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, setiap atraksi, restoran, toko, dan lokasi di Singapura ini pun dilengkapi aplikasi SafeEntry. Setiap orang yang masuk ruang publik harus memindai QR Code yang disediakan di pintu masuk, lalu memasukkan nama, nomor kartu identitas, dan nomor ponsel.
Data tersebut akan menjadi dasar pelacakan jika seseorang yang pernah masuk ruang publik terinfeksi Covid-19. Untuk informasi terkini terkait kondisi Covid-19 dan protokol kesehatan di Singapura, kamu bisa mengunjungi tautan ini.